gambar

Kamis, 23 Mei 2013

KEUTAMAAN SEDEKAH

Posted by Unknown on 03.35

Kita semua sudah mengetahu bahwa kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah saw menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah swt. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Dari segi bentuknya, sedekah sesungguhnya tidak dibatasi pemberian dalam bentuk uang, tetapi sejumlah amal kebaikan yang dilakukan seorang Muslim.
Sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi. Bersedekah merupakan suatu perbuatan yang mulia dan dicintai oleh Allah swt. Bersedekah bisa dengan menggunakan uang, harta benda, beras dan bahkan dengan senyum pun kita bisa untuk bersedekah.
Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala benar-benar memuliakan orang-orang yang bersedekah. Allah menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar bersedekah. Sungguh keajaiban sedekah ini memiliki keutamaan yang besar.
Terdapat ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang-orang yang bersedekah. Dan diantara keutamaan bersedekah itu dalam hadist mauapun firman Allah swt. ialah antara lain:
1. Alquran Surah Al Baqarah Ayat 261


“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

2. Alquran Surah An Nisaa Ayat 114


“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.”

3. Keutamaan sedekah ) nikmat Allah akan terus mengalir tanpa henti
نحن ابي هريرة رضى الله عنه يبلغ به النبي صلى الله عليه وسلم قال: فال الله تبرك وتعالى: ياابن ادم انفق! انفق عليك, وقل: يمين الله ملأى (وقل ابن نمير: ملآن) سحاء لايغضها شيء, الليل ونهار.

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda Allah swt. Berfirman: Hai manusia berinfaklah! Niscaya aku akan berinfak kepadamu. Beliau bersabda: Janji Allah akan terus mengalir (Ibnu Numair berkata: Memenuhi) melimpah ruah sepanjang malam dan siang hari tanpa kekurangan sedikitpun (Muslim, 77).
4. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:
عن ابى هريرة رضي الله عنه: انه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقلول: (مثل البخيل والمنفق, كمثل رجلين, عليهما جبتان من حديد من ثديهما الى ترا قيهما, او وفرت على جلده حتى يخفي بنانه وتعفو اشره. واماالبخيل: فلا يريد ان ينفق شيئا الا لزقت كل حلقة مكا نها مهو يوسعها فلا تتسع (رواه البخاري).
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)






0 comments:

Posting Komentar