gambar

Sabtu, 11 Mei 2013

Contoh Penulisan Feature Radio

Posted by Unknown on 00.55

TERM OF REFERENCE (TOR) “RUPIAH YANG TERCECER” demikian judul yang kami ajukan guna mendapat persetujun, mengingat rupiah yang tercecer ini kalau dikumpulkan dan dikelola dengan baik, bakal memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Rupiah yang tercecer merupakan kiasan terhadap belum optimalnya sistem pengelolaan retribusi perparkiran di Kota Mataram, Ibukota Provinsi NTB. Dari 200 titik atau lokasi perparkiran yang tersebr di enam Kecamatan, Pusat Perbelanjaan, Pusat Pendidikan, Pusat Perkantoran maupun Pelayanan Publik, ternyata retribusi parkir yang masuk kepada Dinas Perhubungan Kota Mataram, jauh dari harapan dan tidak masuk akal. Faktanya hanya 20 persen yang dapat dikelola, lalu selebihnya 80 persen, apakah masuk di kantong juru parkir atau kantong mereka yang memiliki kewenangan dalam mengelola retribusi perparkiran. Demikian pula dari dimensi keamanan, warga masyarakat banyak mengeluh karena tidak terjaminnya keamanan, ketika parkir helm mereka hilang meski kasusnya dari sisi kuantitas tidak terlalu banyak, sehingga dinilai juru parkir tidak memiliki tanggungjawab besar, hanya bertugas mengambil uang dari masyarakat yang parkir baik kendaran roda dua maupun kendaraan roda empat, tanpa ada pertimbangan kenyamanan dan keamanan yang seharusnya menjadi perhatian juru parkir. Kalau dikelola dengan sistem manajemen yang baik, potensi perparkiran di Kota Mataram ini cukup besar, bahkan sumbangannya bagi PAD Kota Mataram mencapai 10 persen. Tetapi sayang persoalan ini sudah lama berlangsung, bahkan sampai dua kali terjadi peralihan kepemimpinan Kota Mataram dariWalikota Mataram HM.Ruslan kepada H.Ahyar Abduh. Kondisi inilah yang menjadi tantangan dan titik menarik guna dilakukan investigasi, apakah kalangan Pejabat di SKPD Terkait tidak mengetahui atau memahami persoalan yang mereka hadapi, atau pura-pura tidak tahu, atau memang sengaja membiarkan demi untuk menjaga dana oknum tertentu yang diniai selama ini, sangat berjasa dalam perjuangan politik seseorang. Sebuah Pertanyaan yang harus dijawab dengan investigasi. RUN DOWN/LAY OUT ”RUPIAH YANG TERCECER” NO SEGMEN URAIAN/ NARASI DUR 1 Pembukaan - Musik Jinggle - 5” - Ear Cather 5” Suara Juru Parkir, Kiri-kiri, kanan suara Peluit ditiup 2 NARATOR - Penunjukkan atau pembongkaran fakta tentang Sumber PAD dari retribusi parkir, Paparan Fakta tentang pencapaian target Perparkiran, sikap masyarakat terhadap pengambilan karcisparkir. 1’- 20” 3 INSERT VOX POP ( Masyarakat yang membayar Reribusi parkir ) 20” statement 4 NARATOR Penunjukkan Fakta tentang Mekanisme Penyetoran Parkir dari Juru Parkir kepada Koordinator per block, selanjutnya penyerahan kepada SKPD terkait. Perolehan pungutan juru parkir setiap hari. Pembongkaran fakta tentang pendapatan juru parkir. Perbandingan juru parkir dengan koordinator per bock. 1’. 20” 5 INSERT Anggot Dewan (Yeyen Septian Rahman) yang menungkp ttg data karcis dan jumlah kendaraan. 20” 6 NARATOR Penunjukan Fakta kesemrautan atas tidak jelasnya manajemen Perparkiran, akibat tidak terkendalinya juru pungut, indikasi keterlibatan geng dalam suatu wilayah (Freeman) 1’.20” 7 INSERT Komisi Dua DPRD ttg tidak terpenuhinya target, serta bobroknya sistem pengelolaan perparkiran serta pendapatnya terhadap keterlibatan oknum. 20” Statemen 8 NARATOR Keluhan publik terhadap pelayanan perparkiran. 40” RUN DOWN/LAY OUT ”RUPIAH YANG TERCECER” NO SEGMEN URAIAN/ NARASI DUR 1 Pembukaan - Musik Jinggle - 5” - Ear Cather 5” Suara Juru Parkir, Kiri-kiri, kanan suara Peluit ditiup 2 NARATOR - Penunjukkan atau pembongkaran fakta tentang Sumber PAD dari retribusi parkir, Paparan Fakta tentang pencapaian target Perparkiran, sikap masyarakat terhadap pengambilan karcisparkir. 1’- 20” 3 INSERT Suara Juru Parkir 20” statement 4 NARATOR Penunjukkan Fakta tentang Mekanisme Penyetoran Parkir dari Juru Parkir kepada Koordinator per block, selanjutnya penyerahan kepada SKPD terkait. Perolehan pungutan juru parkir setiap hari. Pembongkaran fakta tentang pendapatan juru parkir. Perbandingan juru parkir dengan koordinator per bock. 1’. 20” 5 INSERT Anggot Dewan 20” 6 NARATOR Penunjukan Fakta kesemrautan atas tidak jelasnya manajemen Perparkiran, akibat tidak terkendalinya juru pungut, indikasi keterlibatan geng dalam suatu wilayah (Freeman) 1’.20” 7 INSERT Kepala Dispenda Kota Mataram 20” Statemen 8 NARATOR Kesimpulan mengenai persoalan yang terjadi di perparkiran Kota Mataram 40” LAPORAN PERTAMA : ”RUPIAH YANG TERCECER” NO SEGMEN URAIAN/NARASI DUR KET 1 MUSIK -JINGGLE- 7” Musik Pembuka yang berfungsi mengantar untuk masuk ke substansi investigasi 2 SOUND EFECT Suara Petugas juru parkir saat menjalankan tugasnya, mengatur posisi kendaraan roda empat maupun roda dua.// 8” Suara Prit, kiri-kiri mundur, sediki, aktivitas yang biasa dilakukan Juru Parkir. 3 NARASI Juru Parkir, salah satu bagian penting, dalam sistem perparkiran di Kota Mataram.// Kalau dianalogikan, ibarat Tubuh Manusia, mereka adalah bagian tubuh yang sangat penting.// Jumlah mereka sesuai dengan data di Dinas Perhubungan Kota Mataram, tercatat 500 orang, menjalankan tugas di 200 titik.// Ini jumlah resmi, belum lagi mereka yang menjadi juru parkir dilokasi yang menjadi uji petik .// Kontribusi mereka tidak kecil, dalam memenuhi target PAD melalui retribusi parkir.// Sumbangan Retribusi Parkir terhadap PAD Kota Mataram, mencapai 1,5 milyar rupiah tahun 2012, tetapi faktanya jumlah ini belum pernah terpenuhi.// Termasuk target satu milyar rupiah pada tahun 2011, juga belum terpenuhi.// Kecendrungan yang terjadi masih adanya kebocoran yang signifikan, sehingga kebocoran ini dinilai tidak rasional.// // Kondisi ini menjadi pertanyaan masyarakat mengingat mereka merasa sudah menjalankan kewajibannya.// 1’15” Diringi musik yang energik, picth out ketika mendekati statement Narasumber 4 INSERT SUARA PUBLIK Saya selalu keluarkan uang, terkadang seribu, sekali waktu lima ratus rupiah, wujud kesadaran bayar parkir Lha sekarang kan sudah naik menjadi dua ribu setiap kendaraan roda empat, seharusnya pelayanan menjadi lebih baik, tidak sembrawut, Saya sudah bayar seribu, bahkan dua ribu, tetapi selalu tidak diberikan karcis, ya begitu saja. 30” Vox Pop 5 NARASI Perparkiran di Kota Mataram – NTB dikelola dua Dinas Instansi, Dinas Perhubungan dan Dinas Pendapatan.// Dikelola dua Dinas karena ada Perda Retribusi parkir dan Pajak Parkir yang menjadi acuan normatif sekaligus payung hukum.// Dinas Perhubungan hanya mengambil retribusi parkir, sedangkan Dinas Pendapatan memungut Pajak Parkir yang dikelola pihak ketiga.// Dua Dinas Instansi yang mengelola perparkiran, justru tidak pernah dapat memenuhi target PAD dari sumber parkir.// Anggota Dewan Kota Mataram Yeyen Setia Rahman melihat dalam tatanan operasionalnya tidak berjalan efektif, karena ditemukan adanya data yang belum valid antara karcis yang keluar, dengan jumlah kendaran dan dana yang masuk.// Konsekwensinya diantara kedua Dinas ini juga harus melakukan koordinasi secara kontinyu .// 1” 06 INSERT (Statemen Anggota Dewan ) 30 ” 07 NARATOR Berdasarkan temuan anggota Dewan di lapangan, pernah juga Dinas Perhubungan Kota Mataram meminta Dispenda membuat karcis parkir 12 ribu, dengan rincian 10 ribu kendaraan roda dua dan dua ribu kendaraan roda empat.// Jumlah karcis yang diproduksi, belum sebanding dengan jumlah kendaraan berdasarkan data di Samsat NTB yang mencpai 240 ribu kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.// Dari data ini saja, terdapat perbedaan mencolok, antara jumlah karcis dan kendaraan.// Dengan jumlah yang demikian seharusnya retribusi parkir menjadi sumber pendapatan yang signifikan .// Atas dasar itu Lalu Suryadi anggota Dewan Kota mencurigai ada data yang tidak singkron antara jumlah kendaraan dengan karcis yang beredar.// Ini menjadi penyebab tidak pernah terpenuhinya target.// 50” Statemen Anggota Dewan Lalu Suryadi Belum lagi juru parkir yang tidak dilengkapi atau membawa karcis, di lokasi yang disebut uji petik jumlahnya mencapai puluhan titik.// Semestinya pihak terkait harus memberikan karcis parkir, meski masuk dalam lokasi uji petik, guna dapat diketahui secara pasti dana yang masuk.// Setoran Uji petik ini bervariasi waktu dan jumlah dana yang disetor mulai 15 ribu rupiah dalam 15 hari, ada juga yang mingguan.// Disisi lain juga ditemukan di lapangan juru parkir yang memegang karcis, kerap mereka tidak memberikan kepada publik yang memarkir kendaraan.// Lalu bagaimana dengan sikap publik, tunggu laporan lanjutan LAPORAN KEDUA : ”RUPIAH YANG TERCECER” NO SEGMEN NARASI DUR KET 1 Jinggle Back Sound 10” Suara orang parkir bertugs 2 Demikian pula dengan sikap publik.// Berdasarkan realitas di lapangan, ternyata prilaku publik, ada dua, bersikap aktif dicirikan senantiasa meminta juru parkir supaya mengeluarkan karcis setiap mengambil jasa parkir.// Ada juga yang bersikap pasif tidak pernah menuntut juru parkir memberikan karcis sebagai tanda bukti pembayaran.// Prilaku ini memberikan kontribusi yang tidak kecil terhadap kebocoran dana parkir.// Akibatnya realisasi retribusi parkir terhadap PAD belum pernah terpenuhi, disamping faktor lain.// Realitas lain yang menjadi temuan RRI Mataram, hanya di lokasi yang dikelola pihak ketiga administrasinya berjalan lancar.// Karcis yang keluar dan diterima pengguna jasa perparkiran, serta dana yang diterima, dapat mudah diketahui.// Namun demikian UPTD Parkir Kota Mataram Agus Aminullah tidak mau berkomentar.// 1,20” Kepala UPTD Parkir Di lokasi lain ternyata karcis parkir yang menjadi bukti pembayaran sah, meski sudah diberikan pihak berwenang kepada juru parkir, hanya sebagian kecil diberikan kepada pengguna jasa parkir.// Untuk itu perlu adanya ikhtiar pemberian pencerahan kepada Juru parkir, agar memberikan karcis kepada publik, ketika terjadi proses administrasi pembayaran parkir.// Ini penting dilakukan supaya tidak ada lagi alasan, kalau mereka tidak dilengkapi dengan karcis.// Temuan Dewan, Dispenda Kota Mataram pernah mencetak 12 ribu lembar karcis yang disebar tidak hanya kepada pihak ketiga, tetapi juga juru parkir.// Statemen Dewan Jika diasumsikan setengah saja dari 240 ribu kendaraan roda dua dan roda empat menyumbang dana parkir sebesar seribu rupiah setiap hari, maka dana yang terkumpul mencapai 120 juta rupiah.// Maka pendapatan yang diperoleh dari roda dua dan empat setiap bulan dari retribusi parkir mencapai 3,6 milyar rupiah setiap bulan.// Dengan demikian dalam rentang waktu setahun, maka pendapatan yang diperoleh setahun mencapai 43,2 milyar rupiah // Dari perhitungan kasar ini, maka dana yang menguap leih dari 100 persen, jika dikaitkan dengan target perolehan retribusi dan pajak parkir hanya 1,5 milyar rupiah untuk tahun 2012, jumlah yang belum sebanding.// Anggota Dewan, Misban Ratmaji Kepala Dinas Pendapatan yang dihubungi RRI H.Syakirin menegaskan jika pajak parkir ini,tidak pernah memenuhi target, dipersilahkan anggot Dewan mencari solusi terbaik, apakah dengan sistem berlangganan.// Sebenarnya ia menginginkan setiap tahun, dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan dalam APBD.// Syakirin Kadispenda Kota Mataram Persoalan yang harus segera diselesaikan pihak terkait sehingga mampu memenuhi target PAD dari retribusi dan pajak parkir, adalah penataan sistem perparkiran.// Kemudian validitas data jumlah titik parkir dan administrasi perparkiran.// Selanjutnya perbaikan mekanisme pengelolaan yang berbelit-belit, sistem manajemen yang belum sempurna.// Disisi lain mendorong partisipasi publik supaya mereka secara intensif ikut melakukan pengawasan.// Pendengar demikian, investigasi tentang parparkiran di Kota Mataram, Tim Produksi, Penanggung jawab Kepala LPP RRI Mataram Hariyanto adi, Pengarah Dhdedy Sukardi, Produser M.Akhsin, Tehnisi Syahrudin serta Reporter Nasrudin, Fatmawati Wuladari dan M.Yusuf megucapkan terima kasih sampai jumpa.// RUN DOWN/LAY OUT ”RUPIAH YANG TERCECER” NO SEGMEN URAIAN/ NARASI DUR 1 Pembukaan - Musik Jinggle - 5” - Ear Cather 5” Suara Juru Parkir, Kiri-kiri, kanan suara Peluit ditiup 2 NARATOR - Penunjukkan atau pembongkaran fakta tentang Sumber PAD dari retribusi parkir, Paparan Fakta tentang pencapaian target Perparkiran, sikap masyarakat terhadap pengambilan karcisparkir. 1’- 20” 3 INSERT VoKeterangan Kepala Dinas Perhubungan/Dispenda Tentang tidak terpenuhinya target realisasi parkir tiap tahun 20” statement 4 NARATOR Penunjukkan Fakta tentang Mekanisme Penyetoran Parkir dari Juru Parkir kepada Koordinator per block, selanjutnya penyerahan kepada SKPD terkait. Perolehan pungutan juru parkir setiap hari. Pembongkaran fakta tentang pendapatan juru parkir. Perbandingan juru parkir dengan koordinator per bock. 1’. 20” 5 INSERT Keterangan Pengakuan juru parkir tentang setoran dan mekanisme operasional parkir. Pungutan parkir di masyarakat. 20” 6 NARATOR Penunjukan Fakta kesemrautan atas tidak jelasnya manajemen Perparkiran, akibat tidak terkendalinya juru pungut, indikasi keterlibatan geng dalam suatu wilayah (Freeman) 1’.20” 7 INSERT Komisi Dua DPRD ttg tidak terpenuhinya target, serta bobroknya sistem pengelolaan perparkiran serta pendapatnya terhadap keterlibatan oknum. 20” Statemen 8 NARATOR Keluhan publik terhadap pelayanan perparkiran. 40”

0 comments:

Posting Komentar