Deru ombak pantai
Ampenan menghiasi soreku yang melelahkan setelah beraktifitas sepanjang hari,
membuat pikiran dan badan ini terasa 5 L (lelah, lesu, lemah, lunglai
danLeleh).
Pasir yang hitam
dipenuhi dengan binatang-binatang kecil yang berlarian saling kejar mengejar
bersama teman-teman mereka. Angin yang berhembus sejuk membawa air pantai
sampai memecah pertahanan bebatuan yang menjadi penghias pantai tersebut.
Begitu banyak wajah
yang dihiasi dengan senyum memenuhi tempat ini. Membuat diriku merasa nyaman
bersama dengan teman-temanku yang menikmati indahnya pantai. Suara manja
anak-anak kecil yang meminta kepada ayah mereka supaya bisa naik mobil-mobilan
yang disewakan.
Dermaga yang tak lagi
kokoh menjadi pemandangan tersendiri bagi pantai Ampenan. Para anak muda tak mau ketinggalan, mereka terlihat
menikmati deraian ombak yang menghempas halus raga mereka sambil memainkan bola
kaki yang menjadi olahraga favorit.
Masih terasa sore,
senja-senja merahpun masih terlihat. Namun sayang, matahari yang akan kembali
ke peraduannya merupakan moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh sekian banyak
pasang mata, tidak bisa disaksikan karena ditutupi awan tebal yang singgah di
langit. Meskipun begitu, tidak terlihat rona kecewa diwajah mereka.
Tak sedikit terlihat
kapal yang sedang berlabuh, mencari ikan sebagai rutinitas pekerjaan mereka
sehari-hari guna untuk mendapatkan sesuap nasi. Deburan ombak jelas terasa,
memasuki pori-pori kehidupan yang sudah terasa lelah.
0 comments:
Posting Komentar