Mendengarkan
lagu sambil duduk di tepi danau Cinta membuat perasaan yang tadinya sedih
tiba-tiba berubah menjadi perasaan yang bahagia. Kenapa bisa begitu? Banyak
orang tidak bisa menafsirkan apa penyebab hal itu terjadi, karena setelah
merasakan pengalaman yang sama sebagian besar dari mereka tidak bisa
menjelaskan kenapa karena mereka hanya merasakan perasaan yang bahagia.
Cerita ini telah tersebar hampir
keseluruh desa yang membuat para warga penasaran dan resah, dan akhirnya
memutuskan untuk mendatangi dana Cinta tersebut. Namun, bukan kebahagiaan yang
didapat melainkan kematian yang mengerikan. Sekali lagi kenapa bisa begitu?
Jawabannya pun tetap, belum ada yang tahu secara pasti. Kisah ini pun membuta
semua warga menjadi takut dan tidak berani untuk mendatangi danau tersebut. Dan
para orang tua melarang anak-anak mereka untuk pergi ke danau itu.
Cerita ini pun sampai ketelingaku
dan membuat aku sangat penasaran untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Aku pun bertekad untuk pergi dan menyelidiki apa yang sebenarnya terdapat di danau Cinta tersebut, danau yang telah
memberikan kebahagiaan kepada semua orang
yang sedih, namun memakan nyawa yang begitu banyak secara tiba-tiba.
Rasa penasaran pun terus-menerus menghantui pikiranku seakan tidak sabar untuk
cepat-cepat pergi ke tempat tersebut.
Ayam berkokok dengan merdunya dan
matahari pagi pun mengeluarkan cahaya yang sangat menyegarkan, yang memberikan
semangat untuk menjalani hidup yang lebih baik lagi. Semua keperluan pun telah
aku siapkan untuk penyelidikan selama berada di Desa Putri Malu nanti. Aku pun
berangkat menuju tempat tujuan menggunakan mobil dan akau hanya pergi sendirian
tanpa ditemani orang lain karena sebelumnya aku mendapat mimpi bahwa aku ahrus
pergi ke danau tersebut seorang diri. Rasa takut sempat menghampiri namun aku tidak
terlalu mencemaskan hal tersebut.
Jam pun menujukkan pukul 4 sore dan
setelah aku keluar dari mobil, tiba-tiba aku melihat danau yang sangat indah,
airnya bersih, bunga-bunganya indah dilihat mata dan ada satu yang sangat
membuat aku tertarik yaitu sebuah tempat duduk yang dikelilingi oleh bunga
mawar berwarna ungu dan yang paling aneh lagi adalah cuman ada satu tempat
duduk di danau tersebut tidak ada lagi yang lainnya. Aku pun merasa bahwa aku
pernah melihat dan duduk di tempat duduk yang indah tersebut, tapi kapan aku
tidak ingat. “Hey mas…hey mas, ini sudah sore sebaiknya mas pergi saja bahaya
disini” (seorang pemuda menegurku). Aku pun kaget dan langsung menoleh, dan
tanpa piker panjang aku pun meninggalkan tempat itu dan mencari tempat untuk
menginap.
Aku masih mengingat kata-kata pemuda
tadi yang melarangku untuk tinggal lebih lama di danau tersebut dan yang paling
aku ingat dari kata-katanya adalah bahwa tempat itu berbahaya. Kenapa
berbahaya? Bukankah tempat itu sangat indah dan menyejukkan. Inilah yang sampai
saat ini aku bingungkan dan herankan. Menyiapkan semua peralatan yang
dibutuhkan untuk melakukan penelitian terhadap misteri Danau Cinta tersebut.
Mencari tahu apa yang terjadi yang
sebenarnya terhadap danau itu merupakan prioritas pertama yang harus aku
selesaikan.
Pagi-pagi sekali aku berangkat ke
danau itu dan yang aku herankan bahwa banyak sekali orang yang mengunjungi
danau itu, banyak sekali yang memancing dan keluarga yang sedang bersantai ria.
Aku pun menghampiri mereka dan bertanya: “permisi bu’, kok di sini ramai sekali
ya bu’, ada apa ea? “kita di sini sedang piknik mas” (jawab ibu yang aku
tanya). Aku pun bertanya lagi “kenapa pada sore hari sepi sekali di sini bu’”,
“itu karena…..”, “ayo bu’ kita pergi sekarang” (tiba-tiba suara keras
terdengar). Aku pun sedikit kaget akan hal itu. Aku kembali terdiam dan
merenung akan apa yang aku alami hari ini sambil duduk di kursi kosong
yang kemarin aku lihat.
Memperhatikan sekelilingku, ternyata
semua mata tertuju kepadaku. Kenapa mereka menanatapku? Aku pun tidak tahu
kenapa. Aku pun tertidur karena suasananya yang sangat menyejukkan.
“Hey…tunggu, kamu siapa?” (aku memanggil seorang wanita yang sedang berjalan
menuju sebuah pohon besar dekat danau). Namun, dia tidak berhenti maupun menoleh
sedikit pun, dia terus berjalan tanpa henti. Aku pun mengejar wanita itu dan
ketika aku sampai ke pohon tersebut tiba-tiba wanita itu menghilang dan aku pun
bangun dari tidur. “ternyata ini hanya mimpi, tapi kenapa rasanya seperti
kenyataan ea….” (fikirku dalam hati).
Mengingat kejadian yang aku alami
tadi pagi membuat aku bertanya-tanya, kenapa para warga seakan-akan mereka
menyembunyikan sesuatu yang mereka tidak ingin orang lain mengetahuinya. Dan
aku pun massih penasaran dengan mimpiku yang melihat seorang gadis berpakaian
serba ungu yang sangat cantik, meskipun hanya melihatnya dari belakang. Aku
tidak begitu mengerti apa arti dari mimpiku tersebut, namun aku bisa kembali
kesana untuk mencari jawabannya. Seperti kata pemuda tempo hari bahwa pada sore
atau malam hari, tempat itu katanya berbahaya dan tidak ada seorang pun di
sana, ini membuat aku untuk pergi kesana untuk menyelidikinya.
Pada saat itu jam menunjukkan pukul
8 malam. Malam itu sangat dingin dan begitu sunyi, hanya terdengar suara jangkrik
dan angin malam yang berhembus seakan menusuk tulang. Ada perasaan takut yang
menghinggapi, namun aku harus melawannya karena untuk mendapatkan jawaban dari
apa yang aku cari. Hal itu terjadi lagi, tempat yang indah, cahaya yang begitu
terang, bunga-bunga yang menebarkan harumnya dan yang paling aku ingat adalah
sebuah bangku kosong yang dikelilingi oleh bunga-bunga yang cantik, namun, ada
yang aneh pada saat itu, aku melihat sesosok wanita berpakaian serba ungu yang
sedang duduk sendiri di bangku itu, aku berfikir apakah dia yang ada dalam
mimpiku kemarin? Aku kemudian memberanikan diri untuk mendekati wanita tersebut
dengan tujuan agar bisa berbicara dengannya, namun setelah aku mendekat,
tiba-tiba wanita itu menghilang entah kemana. Rasa kaget dan takut selalu
menyertaiku tentunya, karena sesuatu yang aneh terjadi di depan mataku secara
langsung.
“kemana wanita itu menghilang?”
(tanyaku dalam hati). Aku mencoba untuk mencari wanita itu di sekitar danau,
akan tetapi hasilnya nihil, padahal aku ingin sekali berbicra dengan wanita
itu. Aku pun sempat berfikir kalau wanita itu adalah penunggu danau Cinta ini.
Tapi apakah ia sosok yang selama ini membuat para warga ketakutan adalah
seorang wanita, hal ini tidak mungkin. “Baiklah……sebaiknya aku pulang dan kembali
kesini besok sore” (berbicara pada diri sendiri).
“Kring….kring…kring…..” (dering
handphoneku). “Hallo!!!” (jawabku). “tolong aku mas…..tolong aku…!!! (suara
seorang gadis yang sedang merintih). “Ini siapa ea???”, “hallo…hallo…hallo….”
(panggilan terputus secara tiba-tiba). “Siapa gadis tadi yang sedang minta
tolong padaku?” (rasa penasaran yang besar). Resah, pusing dan tidak tahu harus
berbuat apa, aku tidak tahu siapa yang baru saja menelponku. Aku tiba-tiba
teringat pada gadis bergaun ungu di danau Cinta tadi, “apakah dia yang baru
saja menelponku? Ini mustahil, pasti bukan dia” (fikirku). Aku merasa sangat
lelah dan ingin sekali beristirahat.
“Kamu siapa?” (Tanyaku), “aku adalah
penunggu danau Cinta ini dan aku sedang menunggu kamu.” (jawabnya),
“menungguku…memangnya apa yang kau inginkan dariku?” (pertanyaanku seraya
merasa penasaran terhadap ucapannya). Belum dia menjawab pertanyaanku, dia
tiba-tiba menghilang begitu saja. Aku pun terbangun dan lagi-lagi ini hanya
sebuah mimpi, akan tetapi mimpi ini seperti ingin menunjukkan sesuatu kepadaku
akan apa yang sebenarnya terjadi. “aku harus kembali ke danau itu besok sore
untuk menemukan jawabannya” (kataku dalam hati).
Rasa penasaran yang terus memenuhi
kepalaku membuat aku tak sabaran untuk pergi ke danau itu, namun jika aku pergi
pada pagi atau siang hari aku tidak akan menemukan apa-apa di sana. Angin
berhembus memberikan kesejukan yang sangat berbeda dibandingkan hari-hari yang
lainnya, aku tidak tahu pasti kenapa namun itu bukan apa-apa dan yang penting
aku harus bisa menemukan wanita itu. Seperti biasanya, danau itu sangat cantik
dan indah, dan yang paling membuatku terkagum-kagum adalah bangku yang
dikelilingi oleh bunga-bunga yang cantik dan harum. Pandanganku terus terarah
kepada sosok bangku yang indah itu, dan tiba-tiba seorang gadis bergaun ungu
muncul sedag duduk di bangku tersebut, “itu wanita yang ada dalam mimpiku” (ucapanku
tegas), dan dengan tiba-tiba pula wanita itu menoleh kearahku dan berbicara:
“terima kasih karena kau telah datang kesini untuk menemuiku” (ucapnya padaku),
“siapa sebenarnya dirimu dan kenapa kau sepertinya sangat mengenalku?”
(bertanya dengan penasaran), “kamu adalah renkarnasi dari seseorang yang sangat
aku cintai, seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Namun, dia meninggal
dibunuh di danau ini dan pada saat itu pula aku berjanji untuk menunggu danau
ini dengan tujuan tidak ada satu orang pun yang mengotori danau ini. Dan pada
akhirnya aku meninggal disini.” (ceritanya padaku). “Lalu bagaimana dengan orang-orang
yang meninggal dunia disini, apakah itu semua karena perbuatanmu?” (tanyaku
penasaran), “itu bukanlah gara-gara aku, itu semua karena mereka yang telah
putus asa dan menceburkan diri ke dalam danau ini karena diputuskan pacar
mereka dan dengan alasannya yang lainnya.”
Pada akhirnya semua cerita yang
beredar selama ini tentang issu misteri danau Cinta hanyalah kebohongan semata,
bukan cerita dari mulut-kemulutlah yang benar namun itu hanya kesalahpahaman
semata. Dan setelah mendengar cerita dari wanita bergaun ungu tersebut dan aku
pun menceritakan hal itu kepada semua warga, dan para warga pun tidak merasa
takut lagi untuk mendatangi danau Cinta asalkan mereka mau untuk menjaga
kebersihan danau tersebut dan tidak melakukan hal-hal yang negatif. Desa itu
pun menjadi desa yang damai dan tentram untuk selama-lamanya.
0 comments:
Posting Komentar