Lotim- Komitmen Pemerintah Kabupaten
Lombok Timur (Lotim) membentuk perguruan tinggi dikagumi patuh karya semakin
nyata. Pasalnya Bupati Lombok Timur telah membentuk komite untuk mewujudkan
mimpi itu. Komite ini dibentuk untuk membuka kampus III IAIN Mataram. Kampus III IAIN yang berlokasi di Eks Akademi
Perawat (Akper) Kota Selong Kabupaten Lombok Timur. Dibukanya
Kampus III IAIN oleh Pemda Lotim dimaksudkan untuk mengakomodir
keinginan masyarakat dengan terdapat jurusan yang berbeda dengan universitas
lainnya di daerah ini. Selain itu biaya perkuliahan dapat lebih dijangkau oleh
masyarakat luas.
Kampus yang baru beroperasi selama 2 tahun ini hanya memiliki
2 jurusan saja, yaitu IPS-Ekonomi dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah
(PGMI). Pada tahun pertama hanya terdapat jurusan IPS-Ekonomi, “padahal kami
membuka semua jurusan, namun hanya satu yang diminati”, ujar pak Supardi Kajur
IPS.
Kampus III
IAIN Selong Lombok Timur memiliki mahasiswa sebanyak 91 orang untuk angkatan
2011-2012. Pada angkatan pertama mahasiswa berjumlah 30 orang untuk jurusan
IPS-Ekonomi saja. Dan pada tahun kedua mahasiswa berjumlah 29 orang untuk jurusan
IPS-Ekonomi, sedangkan untuk jurusan PGMI berjumlah 32 orang.
Selama 2
tahun telah berjalan, kampus III IAIN Selong Lombok Timur tidak terlepas dari
permasalahan-permasalahan. “Kami mempunyai banyak keluhan selama ini, seperti
tidak adanya perpustakaan, tidak adanya laboratorium, tidak adanya layanan wifi
dan yang tidak kalah pentingnya adalah minimnya sosialisasi terhadap keberadaan
kampus III”, tegas Suparman Mahasiswa IPS-Ekonomi semester III.
“Masalah
memang ada, seperti keluhan mahasiswa
mengenai tidak adanya perpustakaan, namun untuk mensiasatinya kami mengadakan
kegiatan-kegiatan yang menyibukkan mereka sehingga mereka tidak sempat untuk
mengingat keluhan mereka,” ujar pak Supardi. Namun hal yang berbeda diungkapkan
oleh Suparman, dia mengatakan bahwa tidak ada kegiatan yang pernah diadakan
oleh pihak kampus.
“Masalah
yang tidak kalah pentingnya adalah tidak adanya sertifikat OPAK yang diterima
oleh mehasiswa-mahasiswa di kampus III ini, baik tahun pertama maupun tahun
yang kedua,” tegas Suparman dengan mimik yang meyakinkan. Uang pendaftaran
untuk OPAK sudah diterima oleh panitia yang bersangkutan. “Saya sudah menghubungi panitia Opaknya, namun panitia
opak mengatakan saya tidak mungkin mencetak
sertifikat dengan uang saya sendiri,” Suparman meyakinkan.
Keberadaan
kampus III masih belum terlalu dikenal oleh mahasiswa IAIN sendiri. Sosialisasi
terhadap keberadaan kampus 3 IAIN Selong masih minim. “Kami berharap sosialisasi
sering dilakukan di kampus III ini sehingga keberadaan kami pun diketahui,”
harap Suparman. /Al/Qon/Na/
0 comments:
Posting Komentar